Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts

Rabu, 25 Januari 2012

Tujuh Cara Memperpanjang Umur

Keingginan untuk berumur panjang menjadi keingginan manusia, tapi tentu saja dalam kondisi yang sehat.
Mitos tentang obat dan cara melakukannya pun dapat ditemui di setiap kebudayaan manusia. Para seniman juga menggambarkannya melalui karya-karya mereka.
Kabar baiknya adalah, ilmuwan sekarang ini semakin mendekati akan adanya obat umur panjang. Tentunya bukan secara harfiah mengartikannya, tetapi ditemukannya cara-cara baru untuk memperlambat penuaan dan proses penyembuhan.
Livescience.com pada awal bulan lalu memberitakan bahwa ada tujuh kemungkinan cara untuk memperpanjang umur, mereka adalah:
1. Senescent Cells
Sebuah penelitian pada November 2011, yang dipublikasikan oleh Journal Nature menyebutkan, sekelompok peneliti dari Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, US, berhasil menemukan spesial sel yang mereka sebut senescent cells (sel pikun) yang berfungsi mempromosikan penuaan jaringan. Harapannya, dengan membersihkan sel pikun tersebut bisa melindungi dari kerusakan akibat penuaan. Tetapi penelitian ini masih dalam tahap pengembangan karena sementara ini masih menggunakan tikus sebagai percobaan.
2. Kurangi jumlah kalori dalam pola makan Anda

Penelitian awal menunjukkan bahwa tikus yang diberi makan rendah kalori memiliki umur dua kali lipat dari yang tidak. Dan pada Juli 2008 sebuah penelitian mengumumkan bahwa memakan sedikit kalori dapat menambah umur manusia sebanyak 5 tahun.
Diet ini tampaknya bekerja dengan menurunkan rata-rata metabolisme tubuh, mengurangi frekuensi sakit berkaitan dengan umur, dengan mengurangi jumlah radikal bebas dalam tubuh. Hal ini dapat terjadi dengan mengurangi level hormon thyroid, ungkap studi pada Juni 2008 dalam Journal Rejuvenation Research.
Hal tersebut mendapat dukungan melalui penelitian yang diungkapkan Journal of Nutrition pada Januari 2009. Namun dampaknya bagi manusia masih diperdebatkan.
3. Anda adalah apa yang Anda makan.

Studi terhadap tikus yang dipaparkan di Association for Cancer Research pada April 2010, mengindikasikan bahwa apa yang orangtua Anda dapati baik dari makanan atau lingkungan sekitarnya dapat berdampak tidak hanya bagi kesehatannya sendiri, tetapi juga terhadap keturunannya.
Penelitian serupa yang dipublikasikan di Journal Cell, Desember 2010 menyatakan bahwa diet ayah dapat mempengaruhi ratusan gen keturunannya, termasuk gen yang berhubungan dengan lemak, kolesterol dan prosesnya di hati. Perubahan gen seperti ini disebut epigenetic.
Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal Nature 2011, setidaknya dalam cacing, perubahan epigenetic ini dapat diturunkan hingga beberapa generasi.


4. Bekerja keras
Menurut sebuah penelitian terhadap 1.500 anak-anak dari 1920 sampai mereka wafat, menyimpulkan bahwa, seorang pekerja keras dan teliti memiliki umur yang lebih panjang.
Hasil ini diterbitkan pada Maret 2011 dalam sebuah buku "Proyek panjang umur: Penemuan mengejutkan terhadap kesehatan dan panjang umur dari Landmark Eight-Decade Study" (Hudson Street Press). Hal ini mengindikasikan bahwa orang yang dapat diandalkan dan teliti rata-rata memiliki risiko kecil terhadap penyakit berbahaya dan memiliki hubungan yang stabil. Serta meningkatnya kesehatan, kebahagiaan dan usia.
Sikap yang teliti dan pekerja keras dapat memperpanjang umur dua hingga tiga tahun dan sama dengan 20 persen hingga 30 persen penurunan risiko kematian dini.


5. Mutasi gen
Gen memiliki peran penting terhadap usia kita. Sebuah studi dari Ecuadorians dengan sindrom Laron yang menyebabkan kekerdilan, mengejutkan para peneliti. Mereka menemukan bahwa manusia mini dari Amerika Selatan kebal terhadap kanker dan diabetes.
Dua penyakit tersebut disebabkan oleh mutasi protein yang mengatur bagaimana sel tumbuh dan terbagi. Dan ternyata mutasi itu memutus sinyal tumbuh pada tubuh. Namun membuat tubuh menjadi kebal terhadap kanker dan diabetes.
Meski tidak ada satu pun pengidap Laron meninggal karena dua penyakit tersebut, tetapi umur mereka lebih pendek daripada manusia normal. Penelitian lain menunjukkan, risiko tingginya tingkat kematian mereka disebabkan karena berbagai macam kecelakaan dan yang berkaitan dengan alkohol.
Setidaknya, studi lebih lanjut mengenai mutasi tersebut dapat menjadi harapan bagi manusia untuk memperpanjang umur.


6. Menikah
Butuh alasan untuk segera menikah? Bagi pria, hasilnya dapat berarti umur yang lebih panjang. Data dari buku "Proyek panjang umur" mengindikasikan bahwa pria yang menikah dan langgeng cenderung memiliki umur di atas 70, dan kurang dari sepertiganya yang sudah bercerai mencapai umur tersebut. Sedangkan pria yang tidak menikah hidup lebih lama dari yang bercerai (bukan yang sepertiga) tapi kalah dari yang tetap langgeng.
Bagi wanita efeknya lebih kecil, tapi tetap ada. Rata-ratanya, pria menikah hidup 10 tahun lebih lama daripada yang tidak dan wanita menikah sekitar 4 tahun lebih lama daripada yang tidak.
Ada beberapa hipotesis mengapa pria menikah berumur lebih panjang. Pertama, mungkin pria akan hidup lebih sehat dan mengambil risiko lebih sedikit setelah menikah, atau istri mereka membantu mereka tetap terhubung dengan kehidupan sosial, karena bersosialisasi mempunyai dampak positif terhadap umur yang panjang.


7. Protein Arrestin
Cacing yang menjadi favorit para peniliti, nematode C. elegans membuat terungkapnya sebuah protein yang disebut arrestin dan dipercaya dapat mempengaruhi usianya.
Lahir tanpa arrestin berarti, cacing dapat hidup tiga kali lebih lama daripada biasanya. Sedangkan dilahirkan dengan arrestin berlebih, umurnya terpotong sepertiga.
Namun studi masih dilakukan bagaimana sel-sel yang mempengaruhi hewan-hewan lab (tikus dan cacing) dapat membantu memperpanjang umur manusia.
Studi lain memperkuat hal tersebut yang diterbitkan oleh Journal of the American Geriatrics Society pada Agustus 2011 yang mengatakan bahwa, pola hidup cenetarian (manusia yang berumur lebih dari 100 tahun) sama dengan sebagian besar manusia lain. Seperti seorang wanita yang berumur 107 tahun telah merokok selama 90 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa genetik memiliki peran besar terhadap cenetarian. Tapi perlu diingat, Anda jangan terjatuh dari gaya hidup sehat karena genetik itu adalah semacam permainan kesempatan.

http://shintiastory.blogspot.com

Jumat, 18 November 2011

Ini Bahayanya Jika Anda Bercinta Saat Sedang Haid

Tidak sedikit pasangan yang berani mengambil risiko bercinta saat si wanitanya sedang haid. Padahal berhubungan seks di masa-masa wanita menstruasi bisa berbahaya. Apa saja yang perlu diwaspadai?


Spesialis Onkologi di Jakarta Consultation Center, Prof. Dr. Li Yuan Zhong mengatakan ada tiga hal yang harus diwaspadai jika melakukan hubungan seks saat wanita sedang menstruasi, yaitu:


1. Endometriosis
Saat melakukan hubungan suami istri, wanita akan mengalami orgasme dan pada saat itu rahim akan berkontraksi yang menyebabkan darah kotor dari menstruasi bisa masuk ke dalam perut melalui saluran telur. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya endometriosis pada tubuh wanita.


2. Infeksi
Hubungan suami istri biasanya akan menimbulkan luka dan endometriumnya mengalami peluruhan, darah menstruasi atau sperma yang tidak steril bisa masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan infeksi.


3. Bisa menyebabkan luka trauma di mulut rahim yang diakibatkan adanya infeksi


Mewaspadai tiga hal tersebut, Dr. Li Yuan pun menyarankan sebaiknya pasangan menunggu hingga haid wanita selesai. Setelah wanita sudah 'bersih', barulah pasangan tersebut bisa melakukan hubungan seks seperti biasa.


Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Dr. Andri Wanananda. Anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) itu mengungkapkan saat haid terjadi pelepasan lapisan dalam dinding rahim (uterus) untuk kemudian diganti dengan lapisan baru.


"Prosesnya disertai dengan keluarnya 35 ml darah & 35 ml cairan serosa. Hal ini menunjukkan ada pembuluh darah yang terbuka," tulisnya dalam halaman konsultasinya untuk detikHealth.


Ketika bercinta saat wanita sedang haid, gerakan-gerakan Mr. Happy ketika penetrasi ke Miss V bisa memicu masuknya gelembung udara ke dalam pembuluh darah yang terbuka. "Dikhawatirkan terjadinya emboli, yaitu gelembung udara yang terbawa aliran darah dan bila menyumbat pembuluh darah sekitar jantung akan fatal akibatnya," tulisnya lagi.


Dr. Andri menyarankan untuk menyalurkan gairah yang meningkat saat haid, pasangan bisa melakukan penetrasi Mr. Happy tanpa ke dalam Miss. V. Misalnya dengan sentuhan manual, bibir atau lidah pasangan pada zona-zona erotik.

Kamis, 03 November 2011

Menyusui Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi

Satu lagi hasil penelitian tentang manfaat menyusui dirilis. Berdasarkan penelitian yang dimuat di American Journal of Epidemiology edisi ternayar, para ibu yang menyusui dalam kurun waktu yang disarankan (6 - 12 bulan) memiliki risiko lebih rendah terkena tekanan darah tinggi di kemudian hari.
Penelitian, bagaimanapun, tidak menyimpulkan bahwa menyusui adalah alasan untuk menciptakan tekanan darah yang sehat. Tapi mereka menambah bukti bahwa menyusui mungkin memiliki manfaat tidak hanya bagi bayi, tapi untuk ibu juga.
Secara umum, para ahli merekomendasikan bahwa bayi diberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama mereka, kemudian terus mendapatkan ASI bersama dengan makanan padat sampai mereka berusia satu tahun.
Menyusui bermanfaat  melindungi bayi terhadap penyakit-penyakit umum tertentu, seperti diare dan infeksi telinga bagian tengah. Tapi ada juga beberapa bukti bahwa menyusui dapat menurunkan risiko ibu dari beberapa masalah kesehatan.
Studi telah menemukan bahwa wanita yang menyusui memiliki risiko rendah terkena diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung di kemudian hari - meskipun tidak satupun dari mereka mampu membuktikan hubungan sebab-akibat kedua faktor itu.
Untuk studi baru, peneliti melihat korelasi antara pemberian ASI dan kemudian risiko tekanan darah tinggi. Penelitian ini melibatkan relawan 56 ribu perempuan AS yang memiliki setidaknya satu bayi.
Secara keseluruhan, studi menemukan, wanita yang telah menyusui selama setidaknya enam bulan kurang baru akan mengembangkan tekanan darah tinggi 14 tahun lebih lama ketimbang ibu yang bayinya meminum susu botol.
Hampir 8.900 wanita yang berpartisipasi dalam penelitian secara keseluruhan akhirnya didiagnosa dengan tekanan darah tinggi. Tetapi 22 persen lebih tinggi bagi perempuan yang tidak menyusui anak pertama mereka, dibandingkan wanita yang menyusui secara eksklusif selama enam bulan.
Namun, harus dilihat pula faktor-faktor seperti kebiasaan diet, olahraga, dan merokok.
Tidak ada temuan membuktikan bahwa pemberian ASI memberikan perlindungan jangka panjang terhadap tekanan darah tinggi, kata ketua peneliti, Dr Alison M Stuebe, dari University of North Carolina, Chapel Hill.
"Adalah masuk akal bahwa menyusui memiliki manfaat langsung," kata Stuebe. Penelitian atas hewan telah menemukan bahwa hormon oksitosin, yang terlibat dalam menyusui, memiliki efek langsung pada tekanan darah.
"Perempuan juga cenderung memiliki penurunan tekanan darah jangka pendek  segera setelah menyusui," tambah Stuebe.

http://shintiastory.blogspot.com

Pencernaan Anda Terganggu? Mungkin Anda Stres

Ternyata stres dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS), gangguan yang menyebabkan nyeri perut, sembelit dan diare.
Ilmuwan mengklaim orang yang sering mengalami trauma psikologis semasa hidup mereka lebih mungkin untuk mengalami IBS. Trauma dalam hal ini contohnya kematian orang yang dicintai, bercerai, pengalaman bencana atau kecelakaan mobil.
"Selain itu 50 persen pasien dengan IBS, diketahui juga pernah mengalami pelecehan seksual" jelas salah satu peneliti Yuri Saito Loftus, dari Mayo Clinic di Rochester, Minn.
Menurut Yuri ini adalah penelitian pertama yang melihat bagaimana bentuk trauma bisa mempengaruhi tingkat seseorang terserang IBS.
Penyebab pasti dari IBS tidak diketahui, namun para peneliti menduga bahwa saraf dan otot yang mengontrol usus yang terganggu. Sementara keadaan stres pasca trauma terlalu berlebihan mengaktifkan saraf yang menghubungkan otak dan usus, menyebabkan masalah usus yang berat.
Yuri dan rekan-rekannya pun melakukan survei pada 2.623 orang tentang jumlah dan jenis peristiwa traumatik yang mereka alami dalam hidup mereka. Peserta dengan IBS pun melaporkan mengalami trauma lebih parah.

http://shintiastory.blogspot.com

Rabu, 02 November 2011

Cara Cepat Menghilangkan Stres di Kantor

Beban kerja, kesibukan atau seabrek masalah di kantor tak jarang membuat kita dilanda stres. Namun semua itu bisa diatasi, asal tahu caranya.

Jangan sampai stres yang melanda justru membuat kinerja Anda menurun. Ada beberapa cara untuk menghilangkan stres yang dirasakan di kantor. Ini dia!

1. Tarik nafas panjang
Cara ini adalah cara paling mudah untuk menenangkan diri. Telah banyak penelitian yang membuktikan, menarik nafas panjang dapat membuat aliran darah serta oksigen di otak kembali teratur. Sehingga saat menarik nafas panjang, seseorang akan merasakan kenyamanan dan rasa rileks. Berhentilah sejenak dari pekerjaan, lalu tariklah nafas panjang selama 5-10 menit. Anda akan merasa lebih tenang, dan stres yang melanda akan mereda.

2. Bergerak
Beranjaklah dari kursi Anda, lalu berjalan-jalanlah sejenak. Jika memungkinkan, keluarlah dari gedung kantor sesaat untuk menikmati terpaan angin dan sinar matahari. Bergerak akan membantu otot-otot Anda yang kaku menjadi lebih santai dan rileks. Hal itu juga bisa membantu menghilangkan stres.

3. Tertawa
Tertawa bisa merangsang hormon endorfin atau lebih dikenal dengan hormon "bahagia". Dengan tertawa, segala beban Anda akan terasa lebih ringan. Melihat video lucu, membaca buku humor atau bersenda gurau sesaat dengan rekan kerja dapat menjadi pilihan Anda.

4. Gunakan sandal jepit
Ini terkesan sederhana, namun dengan sedikit bergaya santai, Anda akan merasa lebih tenang. Tak perlu memakai sandal jepit dari rumah, cukup ganti sepatu Anda dengan sandal yang telah Anda sediakan di kantor. Anda akan merasa lebih rileks.

5. Ganti suasana
Jika memungkinkan, coba minta izin dengan atasan Anda untuk bekerja dari tempat lain. Misalnya kedai kopi yang nyaman. Suasana yang berbeda akan membuat pikiran Anda lebih terbuka.

Selamat mencoba!

http://shintiastory.blogsppot.com

Bentuk Kaki Aneh? Waspadai Diabetes

Memiliki bentuk kaki yang tak biasa? Jika iya, sebaiknya segera mewaspadai  kemungkinan terkena diabetes.
"Kaki bisa dijadikan patokan untuk deteksi dini serangan diabetes. Jari bengkok, penonjolan tulang, telapak kaki datar bisa menjadi parameternya,'' ujar Staf Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam, dr Em Yunir Sp PD KEMD, pada seminar ''Jangan Abaikan Kelainan Kaki Diabetik! Lakukan Deteksi Dini''.
Parameter lainnya adalah kaki penuh mata ikan dan luka. Kelainan akibat diabetes pun ditandai dengan penebalan (kalus) pada kulit, rambut, permukaan telapak kaki, dan kuku. Tanda lainnya yaitu pembengkakan deformitas, mobilitas gerak sendi, warna serta jaringan nekrosis.
Diabetes menyebabkan kulit kaki kering dan mudah mengelupas. Sama halnya dengan kuku kaki yang terlalu tebal atau terlalu rapuh.
''Pemeriksaan diabetes juga bisa dilakukan pada sela jari kaki. Apabila sela jari kaki banyak luka, penderita wajib mewaspadai diabetes,'' katanya.
Pemeriksaan kaki penderita diabetes (diabetisi) harus dilakukan secara menyeluruh. Pemeriksaan dilakukan dengan penelusuran riwayat penyakit diabetes, pemeriksaan kelainan kulit, adanya gangguan pembuluh darah pada tungkai, dan ada tidaknya gangguan saraf (neuropati).
Diabetisi dianjurkan tidak berjalan tanpa alas kaki, menghindari penggunaan bahan kimia atau benda tajam untuk menipiskan penebalan pada telapak kaki, merokok, menggunakan cincin pada jari kaki, dan menggunakan high heel atau sepatu berujung runcing.
 http://shintiastory.blogspot.com

Selasa, 01 November 2011

Ejakulasi Dini Pun Melanda Kaum Hawa


Sebuah penelitian menunjukkan tidak hanya kaum Adam yang mengalami ejakulasi dini, kaum hawa pun ternyata dilanda masalah seksual tersebut.
Dilansir Healthnews, penelitian yang dilakukan Hospital Magalhaes Lemos di Portugal menyebut sebanyak 40 persen dari 510 responden wanita Portugal menderita disfungsi ereksi. Sebanyak 3 persen di antaranya sudah mencapai tahap kritis.
Penelitian ini difokuskan pada pengisian kuesioner yang disebarkan pada wanita berusia antara 18 tahun hingga 45 tahun. Para responden umumnya kerap mengklaim mengalami ejakulasi dini.
"Ejakulasi dini pada perempuan lebih terkait karena masalah bosan, tapi kami berpikir masalah ini sama seriusnya dengan impoten yang dihadapi pria," ujar Serafim Carvalho, pimpinan dalam penelitian tersebut.
Seorang partisipan mengungkapkan perasaannya saat mengalami ejakulasi dini saat berhubungan dengan pasangannya.
"Pertama kali orgasme, aku merasa tidak nyaman untuk melanjutinya. Mood-ku berubah," ujar responden tersebut.

http://shintiastory.blogspot.com